DAFTAR ISI
Definis Adjectives
Adjective dikenal dalam bahasa Indonesia dengan kata sifat. Adjective adalah kata yang menggambarkan kualitas atau keadaan dari suatu kata benda seperti: enormous, doglike, silly, yellow, fun, fast. Adjective juga dapat menggambarkan jumlah kata benda seperti: many, few, millions, eleven.
Adjectives Menjelaskan Nouns
Kebanyakan siswa di sekolah belajar bahwa adjective adalah kata-kata yang mengubah (menggambarkan) nouns (kata benda). Kata sifat tidak mengubah kata kerja atau kata keterangan atau kata sifat lainnya. Peljari bentuk noun dan fungsinya.
Margot wore a beautiful hat to the pie-eating contest.
Furry dogs may overheat in the summertime.
My cake should have sixteen candles.
The scariest villain of all time is Darth Vader.
Dalam kalimat di atas, kata sifat mudah dikenali karena kata-kata itu muncul tepat sebelum kata benda yang digambarkannya.
Tetapi Adjective memiliki fungsi lebih dari sekedar menggambarkan kata benda. Ia juga dapat bertindak sebagai pelengkap untuk menghubungkan verb atau to be. Linking verb adalah kata kerja seperti to feel, to seem, or to taste yang menggambarkan keadaan atau pengalaman indrawi.
That cow sure is happy.
It smells gross in the locker room.
Driving is faster than walking.
Istilah grammar untuk kata sifat yang digunakan dengan cara ini adalah predicate adjective.
Fungsi Adjectives
Adjective memberi tahu pembaca kuantitas sesuatu yang kita bicarakan, benda yang bagaimana yang kita inginkan atau kita maksudkan.
Please use three white flowers in the arrangement.
Three dan white menjelaskan nilai jumlah dan warna dari flowers.
Seringkali, ketika kata sifat digunakan bersusunan, kita harus memisahkannya dengan koma atau kata sambung. Perhatikan contoh “Coordinate Adjectives” di bawah untuk lebih jelasnya.
I’m looking for a small, good-tempered dog to keep as a pet.
My new dog is small and good-tempered.
Tingkat Perbandingan (Comparative Adjective)
Adjective ada tiga bentuk: absolute, comparative, and superlative. Absolute adjective menggambarkan sesuatu dengan sendirinya (tanpa perbandingan).
A cool guy
A messy desk
A mischievous cat
Garrulous squirrels
Comparative adjectives adalah adjective yang membuat perbandingan antara dua hal atau lebih. Kebanyakan kata sifat yang memiliki satu suku kata (seperti hot), bentuk comparative nya dibentuk dengan menambahkan akhiran -er (atau hanya -r jika kata sifat sudah berakhir dengan e). Untuk kata sifat yang memiliki dua suku kata yang berakhiran -y, -y diganti dengan -ier. Untuk kata sifat multi-suku kata (lebih dari dua suku kata), tambahkan more sebelum adjective.
A cooler guy
A messier desk
A more mischievous cat
More garrulous squirrels
Superlative adjectives perubahan kata sifat yang digunakan untuk menyatakan makan paling atau -ter. Kata sifat yang memiliki satu suku kata, dijadikan superlative dengan menambahkan akhiran -est (atau hanya -st untuk kata sifat yang sudah berakhir di e). Kata sifat dengan dua suku kata dan berakhiran -y, -y diganti dengan -iest. Untuk kata sifat multi-suku kata (lebih dari dua suku kata), tambahkan most sebelum kata sifat. Ketika kita menggunakan article dengan kata sifat superlative, artikelnya hampir selalu berbentuk definitive (the), bukan a atau an. Penggunaan superlative secara definitif menunjukkan bahwa kita berbicara tentang benda tertentu yang sudah lazim dan diketahui.
The coolest guy
The messiest desk
The most mischievous cat
The most garrulous squirrels
Coordinate Adjectives
Coordinate adjectives harus dipisahkan dengan koma atau kata and. Suatu kata sifat dikatakan coordinate adjectives jika mereka menjelaskan kata benda yang sama dalam sebuah kalimat. Ini akan menjadi musim dingin yang panjang dan dingin.
This is going to be a long, cold winter.
Isobel’s dedicated and tireless efforts made all the difference.
Tapi tidak semua adjective yang hadir berdekatan dapat disebut coordinate adjectives. Terkadang, sebuah kata sifat dan kata benda membentuk unit semantik tunggal, yang kemudian dijelaskan oleh kata sifat lain. Dalam hal ini, kata sifat tersebut tidak terkoordinasi dan tidak boleh dipisahkan oleh koma.
My cat, Goober, loves sleeping on this tattered woolen sweater.
No one could open the old silver locket.
Dalam beberapa kasus, cukup sulit untuk memutuskan apakah dua kata sifat masuk dalam kategori coordinate adjectives atau tidak. Tetapi ada beberapa cara yang bisa gunakan untuk mengujinya. Coba masukkan kata dan di antara kata sifat untuk melihat apakah frasa tersebut masih alami. Dalam kalimat pertama, “this tattered and woolen sweater” terasa janggal karena kita tidak sedang berbicara tentang sweter yang tattered (compang-camping) and woollen (berbahan wol). Tetapi kita sedang berbicara tentang sweater wol yang compang-camping. Woolen sweater membentuk unit makna yang dijelaskan oleh kata tattered compang-camping.
Cara lain untuk menguji coordinate adjectives adalah dengan cara mencoba mengubah posisi urutan kata sifat dan mempelajari apakah frasa yang sudah diubah posisi tersebut masih berfungsi. Dalam kalimat kedua, kita tidak akan mengatakan “No one could open the silver old locket.” Kita tidak dapat mengubah urutan kata sifat dalam kalimat tersebut karena silver locket (liontin perak) adalah unit yang dijelaskan oleh kata old.
Adjectives vs. Adverbs
Seperti disebutkan di atas, banyak dari kita belajar di sekolah kalau kata sifat menjelaskan kata benda dan kata kerja menjelasakna kata kerja. Tetapi seperti yang telah kita lihat, kata sifat juga dapat bertindak sebagai pelengkap untuk menghubungkan kata kerja. Hal ini membuat kita sering membuat kesalahan dasar yakni menempatkan adverb di tempat yang seharusnya adalah predicate adjective.
I feel badly about what happened.
Karena “feel” adalah kata kerja, kita beranggapan kata yang datang setelahnya adalah adverb bukan adjective. Tapi “feel” bukan sembarang kata kerja; ia adalah linking verb. Adverb akan menjelaskan bagaimana kita melakukan tindakan feel sedangkan kata sifat menggambarkan apa yang kita rasakan. “I feel badly” berarti kita buruk dalam merasakan sesuatu. Jika kita mencoba membaca bahasa symbol Braille dengan sarung tangan kulit tebal, mungkin masuk akal jika kita mengatakan “I feel badly.” Tetapi jika kita mencoba mengatakan bahwa kita sedang mengalami perasaan tidak enak seharusnya kita mengatakan, “I feel bad”.
Hal in akan lebih mudah untuk kita bedakan jika kita menlihat dalam kalimat yang mengandung kata kerja linking verb lainnya. Pertimbangkan perbedaan antara dua kalimat ini:
Goober smells badly.
Goober smells bad.
“Goober smells badly” berarti Goober yang malang memiliki indera penciuman yang lemah. “Goober smells bad” berarti Goober berbau tidak sedap dan kita yang menderita akan bau tidak sedapnya.
Ketika Nouns Menjadi Adjectives and Adjectives Menjadi Nouns
One more thing you should know about adjectives is that, sometimes, a word that is normally used as a noun can function as an adjective, depending on its placement. For example:
Ada satu hal lagi yang harus kita ketahui tentang kata adjective. Kadang-kadang, kata yang biasanya digunakan sebagai kata benda dapat berfungsi sebagai kata sifat, tergantung pada penempatannya. Sebagai contoh:
Never try to pet someone’s guide dog without asking permission first.
Guide adalah kata benda. Tetapi dalam kalimat ini, ia menjelaskan dog. Cara kerjanya juga sebaliknya. Beberapa kata yang biasanya kata sifat dapat berfungsi sebagai kata benda:
Candice is working on a fundraiser to help the homeless.
In the context of this sentence, homeless is functioning as a noun. It can be hard to wrap your head around this if you think of adjectives and nouns only as particular classes of words. But the terms “adjective” and “noun” aren’t just about a word’s form—they’re also about its function.
Dalam konteks kalimat ini, homeless berfungsi sebagai kata benda. Mungkin sulit untuk memahami kondisi kalimat di atas jika kita mengaggap adjective dan noun hanya sebagai kelas kata tertentu. Tetapi istilah “ adjective ” dan “ noun ” bukan hanya tentang bentuk kata tetapi juga tentang fungsinya.
Kita akan mengakhiri pembelajaran adjective mengenai mengetahui adjective dan menggunakannya untuk style. Mengetahui cara menggunakan kata sifat adalah suatu pengetahuan untuk kita namun mengetahui kapan menggunakannya juga sangat penting. Tulisan yang baik adalah tulisan yang tepat dan ringkas. Terkadang, kita membutuhkan adjective untuk menyampaikan apa yang kita maksud. Sulit untuk menggambarkan a red sports car tanpa kata “red.” Namun memilih kata benda yang tepat, akan menghilangkan kebutuhan akan kata sifat untuk menjelaskan kata benda. Seperti
A big house or a mansion?
A large crowd or a throng (kerumunan)?
A mixed-breed dog vs a mutt?
A dark night or just . . . night?
Pastikan ketika menulis, setiap kata yang kita gunakan ada fungsi dan maknanya. Jika kita butuh kata sifat maka gunakan. Tetapi jika tidak terlalu pelu, hapus saja.