Rasulullah mengajarkan kita melalui hadisnya bahwa hak dan kewajiban sesama muslim ada 5 dan pada hadis lain disebutkan ada 6.
DAFTAR ISI
1. Menjawab salam
Seiring berjalannya waktu, pemahaman masyarakat akan salam semakin bergeser dari sebuah ibadah kepada anggapan sebatas budaya sahaja. Sehingga mengucapkan dan menjawab salam bukanlah lagi sesuatu yang dikerjakan karena disunnahkan oleh Rasulullah. Muslim sudah mulai jarang mengucapkan salam dan acuh untuk menjawab salam.
Salam bukanlah lafadz yang diucapkan sebagai bagian dari budaya. Lafadz, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh adalah lafadz doa yang dilafalkan oleh seorang Muslim kepada Muslim lainnya. Ia bermakna “Salam sejahtera kepada kalian dan semoga Allah memberi rahmat (kasih sayang) dan berkah kepada kalian.”
Setiap kali ada yang mengucapkan salam kepada kita, itu artinya kita sedang didoakan oleh yang mengucapkan. Sudah sepatutnya bagi kita yang didoakan untuk mendoakan kembali orang tersebut. Sangat tidak patut bagi seseorang yang mendengar salam tidak membalasnya dan mengabaikannya.
Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk menjawab salam dengan balasan yang lebih baik atau minimal sama dengan yang diucapkan. Bagi yang di doakan dengan “Assalamualaikum”, maka menjawabnya dengan “Walaikumsalam Warahmatullah” atau minimal “Walaikumsalam” saja.
Nabi Muhammad juga bersabda bahwa dua orang muslim yang saling menyapa dengan salam dan menjawabnya, serta diikuti dengan jabatan tangan, akan Allah ampuni dosa-dosanya sampai mereka berpisah.
2. Menjenguknya ketika sakit
Menjenguk orang muslim yang sakit adalah sunnah Rasul, bukanlah tenggang rasa yang di dasari oleh rasa tidak enak karena tidak membesuk. Ia adalah hak seorang muslim atas muslim lainnya. Sunnah bagi kita untuk datang menrjenguk si sakit dengan berpedoman pada adab-adab yang diajarkan oleh Rasul. Di antara adab menjengauk orang sakit adalah:
- Kita diajarkan oleh Nabi untuk membesarkan hati dan memberi semangat si sakit dengan mendoakannya panjang umur dan diberikan kesembuhan.
- Tidak baik bagi kita untuk berlama-lama di tempat si sakit kecuali yang sakit menghendakinya.
- Tidaklah patut bagi seseorang yang datang ke orang sakit untuk berhura-hura dan bercanda melewati batas.
- Kita diperbolehkan meminta doa dari orang yang sakit karena doa yang dipanjatkannya adalah termasuk diantara panjatan doa yang makbul.
3. Mengantarkan Jenazah
Ketika ada seorang muslim yang meningggal kita disunnahkan untuk menyalatkan dan mengantarkan jenazah sampai ke kuburan. Diperintahkan juga kepada kita untuk membawa sesuatu ketika mengunjungi keluarga yang sanak familinya meninggal. Tetapi tidak dianjurkan bagi kita untuk membawa pulang makanan kecuali tuan rumah meminta kita karena dikhawatirkan makanan akan membusuk dan mubazir apabila tidak dihabiskan.
Suatu saat Rasulullah memerintahkan orang mukmin untuk melayat istri salah seorang sahabat Nabi karena suaminya telah syahid dalam peperangan. Rasul mengingatkan mereka untuk membawa sesuatu ketika melayat.
Mengantarkan jenazah akan mengeingatkan kita kepada kematian sehingga kita akan lebih mempersiapkan diri sebelum meninggal dengan menumpuk amal dan membersihkan dosa.
4. Memenuhi undangan
Memenuhi udangan ketika diundang adalah sunnah muakkadah. Sunnah yang dikuatkan atau dengan kata lain sunnah diutamakan. Khususnya undangan Walimatul Ursy hukumnya adalah wajib apabil tidak ada sesuatu yang menghalangi kita untuk hadir.
Wajibkah kita membawa hadiah?
Kewajiban kita adalah datang memenuhi undangan bukanlah membawa sesuatu. Karena demikianlah sunnhnya. Sesuatu yang kita bawa itu nilainya hadiah dan hadiah yang dibawa adalah semampunya bukan yang memberatkan. Janganlah ketidaksanggupan membawa hadiah yang layak mengahalangi kita memenuhi undangan. Karena datang ke Walimatul Ursy adalah wajib hukumnya sedangkan membawa hadiah bukan wajib dan bukan pula sunnah.
Lantas bolehkan kita datang ke suatu acara tanpa di undang?
Kita sudah sering mendengar sebuah syair dalam bahasa Aceh menganai undangan:
Munyo ketuwe di undang bek twe neujak
Artinya, “Kalau lupa diundang jangan lupa untuk datang”
Terkadang kita merasa dekat dengan seseorang yang sedang membuat suatu acara tetapi si tuan rumah tidak mengundang kita. Mungkin tuan rumah lupa mengundang kita karena sibuk mengurusi acara. Karena kedekatan rasa emosional kita merasa berhak dan mungkin wajib untuk hadir mesti tidak diundang.
Dalam hal ini, seseorang yang datang tetapi tidak diundang, maka Rasulullah mengibaratkan dia bagai pencuri ataupun penyamun kecuali tuan rumah ridha.
Suatu hari Rasulullah mendapat undangan ke sebuah acara pernikahan seorang muslim untuk 5 orang undangan. Beliau kemudian datang dengan berenam. Sebelum masuk ke acara, Nabi berbicara dengan tuan rumah dan mengatakan, “Engkau telah mengundang kami dengan lima undangan, dan kami sekarang datang berenam. Apabila tidak diizinkan sahabatku yang keenam untuk masuk, maka akan saya tinggalkan dia di pintu gerbang.” Kemudian si tuan rumah mengizinkan orang keenam ini untuk masuk.
5. Mendoakan ketika bersin
Hak yang ke-5 seorang muslim di atas muslim lainnya adalah mendoakannya ketika bersin. Apabila seseorang bersin maka di disunnahkan untuk mengucapkan “Alhamdulillah” artinya “Segala puji bagi Allah”. Orang yang mendengar orang bersin disunnahkan untuk mengucapkan, “Yarhamukallah” artinya “Semoga Allah merahmatimu” Dan orang yang bersin di sunnahkan untuk kembali mendoakan orang yang mendoakannya dengan lafadz “Yahdiikumullah Wayuslih Balakum”
6. Memberikan nasihat ketika diminta
(coming soon)
Rangkuman Khutbah Jumat Ust Zahrul Fuadi di Mesjid Kopelma Darussalam, 6 Rajab 1437H