Banyak orang bertanya-tanya kapan covid 19 berakhir? Beberapa bahkan mungkin bertanya lebih jauh seperti, akankah covid-19 berakhir? Pertanyaan kedua ini bukan tidak beralasan. Kita sudah melihat beberapa pandemi didunia yang terjadi sebelumnya belum berakhir hinggai saat ini seperti chickenpox, measles dah HIV.(baca: washingtonpost) Ketiga pandemi ini masih ada di dunia, terus merenggut banyak nyawa dan tidak ada tanda-tanda akan berakhir. Kejadian seperti ini disebut endemic. Hal ini bisa saja terjadi dengan pandemi yang sedang kita alami saat ini seperti pandemi covid 19. Namun, bagaimanapun kita berdoa kepada Allah semoga pandemi covid 19 ini segera berakhir.
DAFTAR ISI
Apa yang dimaksud dengan berakhirnya pandemi covid-19?
Sebelum kedua pertanyaan itu bisa terjawab kita perlu mengetahui dulu apa yang dimaksud dengan berakhir sebuah pandemi itu sendiri. Berakhirnya pandemi covid 19 itu bisa disebabkan oleh dua hal.
Pertama karena secara medis orang tidak terjangkit dan tidak meninggal lagi karena covid 19. Berakhirnya pandemi covid 19 dengan skema peratama ini jelas. Rantai penularan covid 19 terputus. Semua yang terkena covid 19 sudah sembuh sehingga orang-orang yang masih sehat atau sudah sehat tidak lagi terjangkit dengan covid 19. Kondisi seperti ini juga bisa terjadi karena tersedianya vaksin covid 19. Sehingga orang yang sehat dan tidak pernah terkena covid 19 terlindungi dengan vaksin.
Kedua karena secara sosial, diman orang sudah merasa lelah dengan suasana covid 19 dan tidak lagi takut dengan kemungkinan terjangkit atau efek yang diakibatkan dari terjangkitnya covid 19. Alhasil, masyarakat mengakhiri sendiri ujaran menjaga jarak dan mulai berdamai dengan kondisi pandemi covid 19. Hal ini mungkin dimulai dengan menerima keadaan baru new normal. Dimana kita akan hidup dengan protokol kesehatan pencegahan covid 19, lama kelamaan kita akan mulai meninggalkan protokol kesehatan tersebut. Saat itulah secara sosial, pandemi covid 19 berakhir.
Kondisi sosial ekonomi menentukan berakhir tidaknya covid 19
Berakhirnya pandemi itu sendiri juga ada bisa disebabkan oleh kondisi ekonomi dan politik suatu negara. Ketika corona di awal-awal melanda dunia banyak negara dunia panik dan belum siap menghadapi pandemi. Negara maju seperti di benua Eropa memiliki sistem support kesehatan yang memadai sehingga sistem kesehatan mereka lebih mampu menghadapi pandemi. Semantara negara miskin dan berkembang tidak memiliki sitem kesehatan yang mendukung. Jangankan untuk menghadapi pandemi, beberapa negara ini belum mampu mengentaskan kemiskinan. Negara yang secara ekonomi tidak kuat, sistem kesehatan yang lemah, dan memiliki banyak penduduk sangat sulit mengentaskan covid 19. Negara maju seperti Amerika yang memberlakukan lockdown saja mulaih kesulitan secara finansial apalagi negara berkembang seperti Indonesia dengan penduduk yang banyak.
Banyak negara pada saat tertimpa pandemi memilih cara cina dalam menyelesai kan pandemi. Cina khususnya Wuhan sebagai tempat pertama munculnya Covid 19 telah mampu menekan angka transmisi covid 19 di Wuhan dan mencegah terjadinya transmisi ke provinsi lain. Belajar dari Cina pemerintah Italy sebagai negara kedua yang tertimpa Covid 19 langsung memberlakukan lockdown dan menutup seluruh Italia dari dunia. Alhasil, ekonomi mereka terpuruk, jumlah kejadian covid 19 lebih dari angka Cina. Padahal negara Italia mampu secara ekonomi dan sistem kesehatan dalam menangani pandemi covid 19.
Sebenarnya apa yang terjadi di Cina msekipun sudah lockdown tetap transmisi meningkat?Kita harus melihat dulu perbedaan sistem negara Cina dan Italia. Cina adalah negara diktator. Setiap perintah presiden dapat dieksekusi dengan baik oleh penegak hukum. Italia sebaliknya adalah negara dekomrasi. Banyak aturan yang harus diselesaikan sebelum mengambil langkah tegas dalam eksekusi lockdown. Masyarakat Italia lebih sosial dan dmokratis. Negara sistem demokratis membuat masyarakatnya lebih berani berekspresi secara bebas bahkan terkadang ketika pemerintah sudah membuat ajuran. Sehingga masyarakat tidak patuh. Berbeda dengan negara Cina yang penduduknya patuh dan seiya sekata dengan pemerrintah. Bagi Cina pemberlakuan lockdown adalah pilihan terbaik namun bagi Italia nampaknya itu bukalah hal yang tepat. Penduduk Wuhan sekarang sudah mulai bekerja seperti biasa lagi sedangkan jumlah penduduk yang terinfeksi Covid 19 dibawah 100.000. kejadian. Ini sangat berbanding terbalik dengan negara-negara Eropa dan Amerika yang mencapai ratusan ribu hingga jutaaan kejadia covid 19.
Tiga kemungkinan berakhirnya covid 19
Ada tiga skenario bagaimana covid 19 ini akan berakhir.
- Ditemukannya vaksin covid 19
- Jumlah kejadian covid 19 terus berkurang
- Pemerintah mengakhiri masa pendemi dan memberlakukannya new normal
- Masyarakat sudah tidak mengirauka lagi covid 19 meskipun ancamanya terus ada dan nyata
Bagaimana pendemi sebelumya berakhir?
Sepanjang sejarah banyak terjadi pendemi di dunia dan terkhusus untuk pandemi dengan virus yang sama adalah pandemi flu spanyol tahun 1918 dengan koden virus H1N1.
Referensi bacaan:
https://www.scientificamerican.com/article/how-the-covid-19-pandemic-could-end1/
https://economictimes.indiatimes.com/magazines/panache/when-will-the-covid-19-pandemic-end-and-how/articleshow/75776122.cms?from=mdr
https://www.washingtonpost.com/health/2020/05/27/coronavirus-endemic/