Proofreading adalah pembacaan naskah atau salinan elektronik dari suatu terbitan untuk menemukan dan mengoreksi kesalahan produksi pada tulisan yang akan diterbitkan. Proofreading adalah langkah terakhir dalam siklus editorial sebelum publikasi.
Setiap hari kita pasti berhubungan dengan komunikasi tertulis. Setiap kali kita menulis esai untuk tugas kuliah, menulis laporan di kantor, menulis pesan atau email secara online, kita perlu membaca ulang teks yang kita tulis untuk memastikan tulisan kita sudah akurat dan jelas.
Di sinilah kita perlu proofreading. Menguasai kemampuan mengoreksi kesalahan dalam tulisan kita, dapat membantu kita menghindari kebingungan dan miskomunikasi dalam pesan yang sedang kita sampaikan.
DAFTAR ISI
Proofreading adalah…
Kata “proofreading” sebetulnya berasal dari industri penerbitan cetak. Sebelum penerbitan digital mulai popular seperti sekarang ini, penerbit cetak dulunya mencetak salinan awal dari sebuah naskah sebagai bukti (proof). Penyuntingan akhir terhadap proof ini dilakukan oleh seorang proofreader yang bertanggung jawab untuk menemukan kesalahan atau ketidak sesuaian tata bahasa, ejaan, dan format.
Meskipun sebuah naskah atau manuskrip mungkin telah di sunting oleh editor utama, penyuntingan baris, dan copyediting, beberapa kesalahan bisa saja terlewatkan di tahap-tahap awal penyuntingan. Oleh karena itu, proofreading adalah kesempatan terakhir untuk memperbaiki kesalahan apa pun yang mungkin terlewatkan pada sebuah naskah, sebelum dipublikasikan.
Tips untuk Proofreading
Karena proofreading adalah langkah penting dalam proses penulisan, ada baiknya kita mempelajari beberapa cara untuk meningkatkan keterampilan proofreading kita. Salah satu atau mungkin semua tip yang saya sebutkan ini dapat membantu kamu menemukan kesalahan pada sebuah naskah sebelum kamu mengirimya:
- Istirahat sejenak dan tinggalkan dulu tulisan yang baru saja di selesaikan. Istirahat sebentar akan mengembalikan kemampuan otak kita. Setelah menghabiskan banyak waktu untuk menulis dan membaca ulang teks yang sama, otak kita biasanya akan mudah untuk mengisi kata-kata yang hilang dalam kalimat. Mata kita juga akan lebih teliti melihat kesalahan-kesalahan tata bahasa.
- Bacalah teks dengan suara nyaring. Strategi ini akan membantu kamu menemukan bagian yang membingungkan atau struktur kalimat yang tidak merata. Membaca nyaring juga membantu kamu menemukan kalimat yang aneh atau tidak cocok dengan konteks. Karena ketika kamu membaca nyaring, kamu bukan hanya mengandalkan kemampuan mata saja untuk menemukan kesalahan tapi juga bertumpu pada pendengaran telinga. Sehingga otak kamu mendapatkan dua input dalam waktu bersamaan untuk menemukan ketikasesuain dalam tulisan kamu.
- Cetak dokumen tersebut. Mengalihkan pandangan kamu dari layar komputer dan ke kertas dapat membantu kamu menemukan kesalahan yang terjadi. Membaca tulisan di kertas lebih menangkan bagi mata dan otak kamu. Tulisn kertas juga dapat diletakkan di atas meja sehingga memungkinkan kamu menelaah naskah secara seksama karena kamu bisa lebih melihatny secara menyeluruh dibandingkan posisi layar computer yang vertical.
Ini hanyalah beberapa cara untuk mengembangkan keterampilan proofreading kamu. Kamu dapat mencoba salah satu cara di atas atau kombinasi keduanya untuk melihat strategi mana yang paling efektif untuk kamu.
Proofreading vs. editing
Meskipun proofreading adalah bagian dari proses penyuntingan, penyuntingan memiliki beberapa perbedaan utama. Editor yang menyunting dokumen sebelum proofreader sering fokus pada elemen lain dari sebuah naskah.
Misalnya, editor utama mungkin menyunting dokumen untuk memastikan ide dan argumen yang disampaikan efektif atau menyusun ulang kalimat dan bagian dari sebuah tulisan sehingga seluruh naskah mengalir secara kohesif. Meskipun copy editor bertanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan tata bahasa dan ejaan, mereka juga fokus untuk menjaga konsistensi gaya publikasi.
Selain mengoreksi kesalahan yang mungkin terlewat di tahapan penyuntingan sebelumnya, proofreading memastikan faktor-faktor pra-publikasi lainnya, seperti format halaman, spasi baris, dan tipografi akurat. Proofreading bisa menjadi double check tahap akhir sebelum sebuah tulisan diterbitkan sehingga tulisan yang dibaca oleh konsumen tidak memiiliki cacat bahasa, argumen dan format.
Menggunakan layanan proofreading
Mempraktikkan teknik proofreading yang saya tulis di atas dapat membantu kamu meminimalkan kesalahan pada naskah tulisanmu sebelum kamu mengirimkannya. Meskipun proofreading mandiri adalah keterampilan yang harus dipraktikkan oleh semua penulis, menggunakan layanan profesional seperti layanan proofreading naskah artikel jurnal di AcehLC dapat meberikan jaminan ekstra bahwa teks akhir kamu benar-benar bebas dari kesalahan.