Lafaz amin (آمين) bukan bagian dan ayat dari surat al-fatihah, adapun maknanya : Ya Allah kabulkan lah doa kami. Imam Qurthubi meriwayatkan dari Al-kilbi dari Abi Shaleh dari Ibnu Abbas berkata : saya bertanya kepada Rasullullah saw, apa makna amin (آمين) amin ? beliau menjawab, ” Ya Tuhanku Lakukanlah”. Sedangkan menurut Imam Muqatil amin itu adalah kekuatan untuk berdoa dan meminta turunya keberkahan. Begitu juga Imam At-turmizi memaknai amin dengan maksud Janganlah engkau sia-siakan harapan kami.
Lafaz amin (آمين) dibaca setelah selesai dari membaca surat Al-fatihah, diriwayatkan dari wael bin hajar, beliau berkata,” Saya mendengar Rasulullah saw setelah membaca akhir dari surat Al-fatihah (غير المغضوب عليهم ولا الضالين) beliau mengucapkan amin (آمين) dengan memanjangkan suaranya.
Diriwayatkan juga dari Abu Hurairah ra. Bahwasanya Rasulullah saw, bersabda,” Apabila Imam dalam shalat mengucapkan آمين maka kamu semua juga harus mengucapkan amin, dan jika ucapan amin nya sesuai dengan amin nya para malaikat maka dihapuskan dosanya yang telah lalu”. Ibnu Syihab menjelakan dalam hadis ini bahwasanya Rasulullah saw mengucapkan amin (آمين). Hadis ini diriwayatkan oleh jamaah dari ulama-ulama hadis keceuali Imam At-tumuzi tidak menyebutkan perkataan Ibnu Syihab. Seirama dengan hadis ini dalam hadis yang lain yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah juga, belaiu berkata,” bahwasanya Rasulullah saw apabila telah membaca غير المغضوب عليهم ولا الضالين (akhir dari surat Al-fatihah) lalu beliau mengucapkan amin sampai terdengar orang yang berdiri di shaf pertama dan seterusnya sampai menggemparkan masjid”. Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Daud dan Ibnu Majjah.
Adapun bacaan amin dalam shalat bagi imam dan makmum harus diucapkan dengan suara keras khusunya shalat shubuh, magrib dan isya ini pendapat Imam Syafi’I dan Malik, sedangkan pendapat Imam Abu Hanifah dan Thabari bacaan amiin tidak boleh dikeraskan.
Dalil bacaan amin harus dikeraskan adalah hadis Abu Musa ra. Beliau berkata, ” Sesungguhnya Rasulullah saw telah menjelaskan kepada kami hal-hal yang disunnahkan dan mengajarkan kami shalat, beliau berkata ( apabila kamu shalat maka luruskanlah shaf-shaf shalat lalu salah satu dari kamu menjadi imam, apabila imam mulai bertakbir maka kamu semua juga ikut bertakbir, dan apabila imam telah membaca akhir dari surat Al-fatihah maka hendaklah kamu semua menucapkan amin maka Allah akan mengabulkan permintaanmu.” Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Bacaan amin juga dianjurkan mengucapkannya setelah selesai berdoa. Abu Daud meriwayatkan dari Abi Mishbah Al-muqri’, beliau berkata,” Kami duduk dalam sebuah majlis dengan Abu Zuhair An-numair salah satu dari Sahabat Nabi saw, beliau mengabarkan kepada kami tentang apabila seseorang dari kita berdoa, lalu beliau berkata, ” tutuplah dengan bacaan amin karena amin itu seperti cap stempel atas sebuah lembaran,” Lalu beliau melanjutkan, ” Aku akan mengabarkan kepada kamu tentang itu bahwa pada suatu malam kami keluar bersama Rasulullah saw, kami mendatangi seorang laki-laki yang tertekan dalam sebuah masalah, kemudian Nabi saw singgah di situ dan mendegarkannya, lalu Nabi saw berkata, ” Allah akan menjawab jika kamu menutup”, kemudian seseorang yang ada di situ bertanya kepada beliau, ” dengan apa kami tutup?”, Nabi saw menjawab, ” dengan bacaan amin, sesungguhnya jika kamu tutup doamu dengan amin maka Allah akan menjawabnya”.
Sungguh lafaz amin merupakan potongan kata yang sangat indah, bagus dan memiliki makna yang luar biasa maka pantaslah kenapa lafaz amin dibaca setelah selesai bacaan surat Al-fatihah, apalagi dalam surat itu mengandung doa.