ALC | “Saya sukanya jalan-jalan, ketika saya bisa jalan-jalan ke berbagai tempat dengan gratis kenapa enggak,” kata Deasi Susilawati dengan senyum merekah saat ditanyai tim ALC Press mengenai hobi traveling yang diminatinya.
KISAH SUKSES SISWA
Pertukaran Pelajar ke Hongaria
ALC | Saya dan seorang teman mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi Debrecen, kota terbesar kedua di Hongaria dalam rangka pertukaran peserta kepaniteraan klinik senior (koass atau dokter muda) (professional exchange) yang diselenggarakan oleh SCOPE-IFMSA (International Federation of Medical Student Association) yang menyelenggarakan pertukaran mahasiswa kedokteran ini ke lebih dari 30 negara di seluruh dunia.
Kuliah di Ceko dengan Beasiswa Experts-Sustain 2015
ALC | Seperti kata pepatah, kejarlah ilmu sampai ke Negeri Cina. Hal inilah yang dilakukan Fenny Wiska, yang semangat mengejar pendidikan ke negeri orang. Dara Aceh kelahiran Banda Aceh, tanggal 28 Mei 1989 ini memiliki pribadi yang menyenangkan dan ramah, ia merupakan anak ketiga dari enam bersaudara. “Tapi karena kakak-kakak saya sudah meninggal, maka jadi naik pangkat menjadi anak pertama,” jelasnya.
Ini Alasan Mengapa Harus Kuliah Di Taiwan
ALC | Nama saya Tu Puan atau Puan, saya mahasiswa magister jurusan Foreign Languages, di National Chiayi University. Kampus ini terletak di bagian Selatan Taiwan dan juga tidak jauh dari salah satu tempat wisata terkenal di Taiwan yaitu Ali Mountain. Jujur, saya tidak pernah menyangka bisa berada di Taiwan. Berawal dari penasaran dan coba-coba dengan bahasa Mandarin, ternyata ini salah satu kado terindah dari Allah dalam mengejar impian.
Magnet Negri Al – Fatih di Turki
ALC | Siapa yang tidak kenal Turki? Negara yang dilewati Benua Asia dan Eropa ini berasal dari peradaban besar di masa lalu.Kekaisaran Romawi Timur pernah menjadi negara adikuasa pada tahun 500an. Wilayahnya membentang dari Balkan hingga Afrika bagian utara. Pada masa itu, Konstantinopel yang kini dikenal dengan nama Istanbul menjadi ibukota paling berpengaruh di dunia. Bahkan, Istanbul pada masa dahulu juga merupakan kota suci umat kristiani serta pintu masuk perdagangan laut di Eropa. Tak lama setelahnya, lahirlah Dinasti Usmani yang dirintis oleh Utsman bin Ertuğrul. Tahun 1453, dibawah pimpinan Muhammad Al-Fatih dalam ekspedisi “imposible“, dominasi kristen ortodok terhadap Istanbul pun hancur. Hagia sofia menjadi saksi terhadap kemuliaan akhlak sang sultan. Ketika kesultanan Usmani runtuh, Turki memasuki babak baru. Ideologi sekuler tumbuh subur dibawah pimpinan Mustafa Kemal Ataturk. Ketika itu norma–norma islam sepenuhnya lenyap. Para ulama dibunuh jika tidak berhenti berdakwah dan masih memakai sorban. Barulah di era Erdogan keadaan sekulerisme mampu dihapus sedikit demi sedikit. Muslim Turki kini dapat beribadah dengan tenang dan atribut – atribut agama pun bebas masuk ke gedung pemerintahan. Berbicara tentang sekulerisme, ada sebuah paradigma yang masih mengakar tentang Turki.